Jumat, 12 Oktober 2018

Modal Kerja

MANAJEMEN MODAL KERJA

MANAJEMEN MODAL KERJA

A.    Pendahuluan

Manajemen modal yang efektif menjadi sangat penting untuk pertumbuhan kelangsungan peusahaan dalam jangka panjang. Apabila perusahaan kekurangan modal kerja untuk memperluas penjualan dan meningkatkan produksinya, maka besar kemungkinannya akan kehilangan pendapatan dan keuntungan. Perusahaan yang tidak memiliki modal kerja yang cukup, tidak dapat membayar kewajiban jangka pendek, tepat pada waktunya dan akan menghadapi masalah likuiditas. Karena modal kerja diperlukan perusahaan untuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.

B.     Pengertian Modal Kerja

Ada dua pengertian modal kerja, yang pertama gross working capital, adalah keseluruhan aktiva lancar, sementara pengertian net working capital adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar. Karena pada dasarnya modal kerja berbeda dengan aktiva tetap, hanya pada waktu yang diperlukan untuk memperbaharui aktiva tersebut atau dengan kata lain, aktiva tetap akan memerlukan waktu lebih dari satu periode atau satu tahun. Sedangkan invesatasi modal kerja biasanya akan berputar kurang dari satu periode normal operasi perusahaan. Siklus operasi perusahaan yang seperti ini terdiri atas tiga kegiatan poko, yaitu: pengadaan bahan, proses produksi, dan distribusi (penjualan).

Penentuan Kebutuhan Modal Kerja

Terdapat beberapa metode yang biasa dipergunakan untuk menentukan besarnya kebutuhan modal kerja seperti (1) metode keterikatan dana, (2) metode perputaran modal kerja, (3) metode aliran kas.

Metode Keterikatan Dana

Analisis kasus : misalkan anda bermaksud untuk mendirikan usaha pembuatan berbagai jenis roti di kota anda. Setiap harinya diperlukan uang tunai untuk membeli bahan bahan baku, membayar tenaga kerja, dan pengeluaran tunai lainnya sebesar Rp 1.000.000. roti hasil perusahaan dijual secara tunai dan terjual seluruhnya pada hari itu juga dengan pendapatan Rp 1.100.000. Kemudian malam harinya ia berbelanja lagi untuk membuat roti yang akan dijual esok harinya dengan pengeluaran yang sama sebesar Rp 1.000.000, sedang selebihnya Rp 100.000 digunakan untuk konsumsi biaya hidup keluarga. Jika hal ini dilakukan terus menerus maka modal kerja dapat dikatakan Rp 1.000.000.

Metode Perputaran Modal Kerja

Metode ini berbeda dengan metode keterikatan dana, karena metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri seperti kas, piutang dan persediaan. Untuk menentukan besarnya modal kerja maka dilakukan dengan cara :

Perputaran piutang = 

                          

Perputaran persediaan = 

 Metode Aliran Kas

Metode ini menggunakan analisa cash flow. Arus kas dari aktivitas operasi, aktivitas pendanaan, dan aktivitas pembiayaan.

Konsep Modal Kerja Nol

Modal kerja nol atau zero working capital tampak sedikit aneh dan mungkin kurang penting bagi perusahaan. Manajer keuangan tidak jarang memandang masalah modal kerja tidak penting seperti halnya masalah investasi jangka panjang pada berbagai asset tetap, kebijakan pendanaan jangka panjang, kebijakan dividen maupun merger dan reorganisasi. Perhatian manajer keuangan mulai terfokus pada pengelolaan modal kerja, seiring dengan meningkatkan kompetisi di pasar global. Beberpa perusahaan di Amerika kini telah mencoba menerapkan modal kerja nol. Pengingkatan kompetisi global tidak hanya memeprcepat arus barang,transaksi tetapi juga proses produksi dan hal ini memaksa perusahaan untuk melakukan perencanaan modal kerja secara akurat dan tepat waktu. Secara mendasar konsep modal kerja nol adalah merupakan selisih antara persediaan ditambah piutang dikurangi dengan utang jangka pendek. Logikanya adalah sekalipun terjadi peningkatan persediaan, sebenarnya persediaan itu dapat dibiayai oleh supllier dalam bentuk utang dagang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sendawa Dari Stigma Negatif Sapriadi sitorus 4 JULI 2019 Satu hari di tahun 2018 kemarin, saya dan Ujang makan bers...